Nona Rara dan Tuku adalah dua sahabat kecil yang memiliki kesamaan dalam menjaga dan melestarikan tradisi nenek moyang mereka. Kedua anak tersebut tinggal di sebuah desa kecil yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisi, salah satunya adalah pertunjukan wayang kulit.
Bilal Dalang Cilik, seorang dalang muda yang mahir dalam seni wayang kulit, seringkali mengajak Nona Rara dan Tuku untuk ikut serta dalam pertunjukan wayang yang digelar di desa mereka. Kedua anak tersebut dengan antusias selalu menyambut ajakan Bilal Dalang Cilik. Mereka belajar berbagai macam karakter wayang dan memahami cerita-cerita yang disampaikan dalam pertunjukan tersebut.
Kegiatan bersama Bilal Dalang Cilik tidak hanya sekedar belajar, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga dan melestarikan tradisi wayang kulit. Nona Rara dan Tuku sadar betapa pentingnya tradisi tersebut untuk dilestarikan agar tidak punah di tengah arus perkembangan teknologi yang semakin modern.
Selain ikut serta dalam pertunjukan wayang, Nona Rara dan Tuku juga sering membantu Bilal Dalang Cilik dalam persiapan pertunjukan. Mereka membantu mengatur alat dan perlengkapan pertunjukan, serta membantu mempromosikan acara tersebut kepada warga desa.
Kegiatan bersama Bilal Dalang Cilik tidak hanya memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi Nona Rara dan Tuku, tetapi juga menjadi momen berharga dalam menjaga kebersamaan dan persatuan dalam menjaga tradisi nenek moyang mereka. Mereka berharap tradisi wayang kulit tetap bisa lestari dan tetap diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Dengan semangat dan kecintaan mereka terhadap tradisi wayang kulit, Nona Rara dan Tuku bersama Bilal Dalang Cilik terus berupaya untuk menjaga dan melestarikan tradisi tersebut agar tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat desa mereka. Semoga semangat mereka dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk turut serta dalam melestarikan tradisi nenek moyang kita.