Pakar kesehatan dorong penerapan THR kurangi risiko merokok

Pakar kesehatan dorong penerapan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk mengurangi risiko merokok

Merokok adalah kebiasaan yang sangat merugikan kesehatan. Banyak risiko dan bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan merokok, seperti penyakit jantung, kanker paru-paru, dan gangguan pernapasan. Oleh karena itu, para pakar kesehatan mendesak untuk menerapkan kebijakan yang dapat mengurangi jumlah perokok di masyarakat.

Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memberikan insentif kepada para perokok untuk mengurangi kebiasaan merokok. Salah satu insentif yang bisa diberikan adalah dengan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada mereka yang berhasil mengurangi atau berhenti merokok. Dengan memberikan imbalan finansial, diharapkan para perokok akan lebih termotivasi untuk mengurangi kebiasaan merokok mereka.

Menurut Dr. Siti, seorang pakar kesehatan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, pemberian THR kepada para perokok dapat memberikan dampak positif dalam menekan jumlah perokok di masyarakat. “Dengan memberikan insentif kepada para perokok, mereka akan merasa dihargai dan termotivasi untuk mengurangi atau berhenti merokok. Ini merupakan langkah yang efektif dalam menekan angka perokok di Indonesia,” ujar Dr. Siti.

Tidak hanya itu, pemberian THR kepada para perokok juga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan semakin sedikitnya jumlah perokok, maka risiko terjadinya penyakit yang disebabkan oleh merokok juga akan semakin berkurang. Hal ini tentu akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat dan juga mengurangi beban biaya pengobatan akibat penyakit yang disebabkan oleh merokok.

Oleh karena itu, para pakar kesehatan mendesak pemerintah dan perusahaan untuk mempertimbangkan pemberian THR kepada para perokok sebagai langkah dalam mengurangi risiko merokok di masyarakat. Dengan adanya insentif ini, diharapkan akan semakin banyak orang yang terdorong untuk mengurangi atau berhenti merokok demi kesehatan mereka sendiri dan juga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.