Residu atau limbah merupakan salah satu tantangan besar bagi pemangku ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Salah satu contoh yang seringkali dihadapi adalah masalah pengelolaan residu yang efisien dan ramah lingkungan.
Pengelolaan residu menjadi semakin penting mengingat jumlah produksi sampah yang terus meningkat setiap tahun. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah per tahun, dengan tingkat pertumbuhan sekitar 3,2 persen setiap tahunnya. Hal ini tentu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengimplementasikan sistem “drop box” untuk pengelolaan residu. Konsep drop box sendiri adalah sistem pengelolaan residu yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam membuang sampahnya ke tempat yang telah disediakan. Dengan adanya drop box, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah untuk memilah dan membuang sampah sesuai dengan jenisnya, sehingga proses pengelolaan residu dapat dilakukan dengan lebih efisien.
Namun, implementasi sistem drop box tidaklah mudah. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan sistem pengelolaan residu yang baik. Selain itu, perlu adanya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan residu yang baik untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Pemangku ekonomi berkelanjutan juga perlu terlibat dalam pengelolaan residu ini. Mereka dapat berperan dalam mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan, serta mendukung inisiatif pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan residu yang baik.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan pemangku ekonomi berkelanjutan, diharapkan pengelolaan residu di Indonesia dapat menjadi lebih baik dan berkelanjutan. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, kesehatan masyarakat, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.