Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti telah mengungkap bahwa penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) lebih rentan untuk berperilaku berisiko. ADHD adalah gangguan neurobiologis yang biasanya terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Studi ini melibatkan partisipan yang terdiri dari 70 remaja dengan ADHD dan 70 remaja tanpa gangguan ADHD sebagai kelompok kontrol. Para peneliti menggunakan berbagai metode penelitian untuk mengamati perilaku para partisipan, termasuk tes kognitif dan wawancara.
Hasil studi menunjukkan bahwa remaja dengan ADHD memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk berperilaku berisiko dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mereka cenderung lebih impulsif dan kurang mampu mengendalikan diri saat dihadapkan dengan situasi yang berisiko.
Peneliti juga menemukan bahwa remaja dengan ADHD memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mereka cenderung merasa lebih tidak bahagia dan tidak puas dengan kehidupan mereka.
Temuan ini menunjukkan pentingnya untuk memberikan perhatian khusus pada remaja dengan ADHD dalam hal pencegahan perilaku berisiko. Para orangtua dan tenaga kesehatan perlu bekerja sama untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada para remaja dengan ADHD agar mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara ADHD dan perilaku berisiko, diharapkan dapat membantu dalam pengembangan strategi intervensi yang efektif untuk membantu para remaja dengan ADHD agar dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan mengurangi risiko perilaku berisiko di masa depan.