Kerentanan terhadap stres tingkatkan risiko psoriasis pada pria

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang dapat memengaruhi siapa pun, tapi pria lebih rentan terhadap penyakit ini. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan risiko psoriasis pada pria.

Stres adalah respons fisiologis terhadap tekanan atau tantangan yang dialami seseorang. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon-hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Jika stres terjadi secara terus-menerus, hal ini dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit-penyakit kronis, termasuk psoriasis.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Dermatology menemukan bahwa pria yang mengalami stres kronis memiliki risiko 37% lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis dibandingkan dengan pria yang tidak mengalami stres. Hal ini menunjukkan bahwa faktor psikologis seperti stres juga dapat berperan dalam perkembangan psoriasis.

Selain faktor stres, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengalami psoriasis, termasuk genetika, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol. Oleh karena itu, penting bagi pria untuk mengelola stres dengan baik dan menghindari faktor risiko lainnya untuk mencegah perkembangan psoriasis.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola stres termasuk olahraga, meditasi, terapi, dan menghindari situasi yang dapat memicu stres. Selain itu, penting juga untuk menjaga pola makan yang sehat, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol untuk menjaga kesehatan kulit.

Dengan mengelola stres dan menghindari faktor risiko lainnya, pria dapat mengurangi risiko terkena psoriasis dan menjaga kesehatan kulit mereka. Konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit jika Anda mengalami gejala psoriasis seperti kulit kering, gatal, dan bersisik untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.