Psikolog klinis sebut penyebab seseorang terkena “post holiday blues”
“Post holiday blues” atau depresi pasca liburan merupakan kondisi emosional yang sering dialami oleh seseorang setelah kembali dari liburan yang menyenangkan. Hal ini seringkali membuat seseorang merasa sedih, stres, cemas, dan kehilangan minat untuk kembali ke rutinitas sehari-hari.
Menurut psikolog klinis, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena “post holiday blues”. Pertama, perubahan lingkungan. Ketika seseorang berlibur ke tempat yang berbeda dari lingkungan sehari-hari, otak akan merespon dengan melepaskan hormon-hormon yang membuat seseorang merasa senang dan bahagia. Namun, ketika kembali ke lingkungan yang biasa, otak akan merasa kehilangan stimulasi tersebut dan menyebabkan perasaan sedih.
Kedua, perasaan kecewa. Seringkali, harapan yang terlalu tinggi terhadap liburan dapat membuat seseorang merasa kecewa ketika kembali ke rutinitas sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan perasaan sedih dan frustrasi yang berkepanjangan.
Ketiga, tekanan pekerjaan. Setelah liburan, seseorang seringkali harus kembali ke pekerjaan dan tanggung jawab yang menumpuk. Hal ini dapat membuat seseorang merasa stres dan cemas, sehingga menyebabkan depresi pasca liburan.
Untuk mengatasi “post holiday blues”, psikolog klinis menyarankan beberapa hal. Pertama, berikan diri waktu untuk beradaptasi kembali dengan lingkungan sehari-hari. Kedua, tetap menjaga kesehatan fisik dan mental dengan olahraga, pola makan sehat, dan istirahat yang cukup. Ketiga, berbagi perasaan dengan orang terdekat atau mencari bantuan profesional jika perasaan sedih terus berlanjut.
Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi “post holiday blues”, diharapkan seseorang dapat kembali ke rutinitas sehari-hari dengan lebih baik dan mengurangi risiko depresi pasca liburan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda yang mungkin sedang mengalami kondisi ini.